Sabtu, 24 November 2012 | By: zam

Menganalisis Perang Banjar Thn 1859-1863 (Kelas XI ; BAB III ; Tujuan Pembelajaran 5)


Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

 Perang Banjar berlangsung antara 1859 -1905 (menurut sumber Belanda 1859-1863). Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan ikut campurnya Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah. Pada tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali putra makota,
mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah II (1785-1808) dan membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad. Pangeran Amir, putra mahkota, berhasil melarikan diri lalu mengadakan perlawanan dengan dukungan pamannya Arung Turawe, tetapi gagal. Pangeran Amir akhirnya tertangkap dan dibuang ke Srilangka.

Pemerintah Kolonial Belanda berani melakukan intervensi ini setelah Syaikh Mohammad Arsyad Al-Banjari (1184 - 1227 H / 1770 - 1812 M), ulama Fiqih dan Tassawuf wafat. Syaikh Mohammad Arsyad Al-Banjari memiliki pengaruh yang sangat besar dan kuat, baik di kalangan Sultan maupun Rakyat. Syaikh Mohammad Arsyad Al-Banjari dihormati karena Ilmunya.

0 komentar:

Posting Komentar

free counters

Buscar