A. Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Manfaat
dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau
memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif,
artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan
menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi
bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan
petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang
bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Suatu Barang akan terasa
manfaatnya apabila:
1. Sudah
diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah
dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke
tempat-tempat pembangunan.misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke
3.
Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah
berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Apabila
dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai suatu barang dapat terbagi
sebagai berikut:
Berikut
ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
Nilai
Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi
kebutuhan.
Nilai
Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan
atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai
Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu
barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
Nilai
Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan
barang lain.
Nilai
Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan
barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan
tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Nilai Tukar Subjektif
adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan
kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
0 komentar:
Posting Komentar